Search This Blog

Reformasi Jilid 2

Gerakan mahasiswa tuntut turunkan sang penguasa satu per satu naik ke darat. Namun seluruh media massa terpasung hening dibungkam tirani dollar para dalang si boneka. Jadikan gerakan mahasiswa hanya senyap mengendap di bawah kolong perjuangan, namun amat segan untuk mundur ke belakang meski berjuang sendiri tanpa dukungan media.

Mau sampai kapan kita berdiam diri melihat nasib rakyat kecil penuh derita? Kisah pilu yang mendera keluarga kecil dalam gubuk derita, tak sanggup membeli beras karena harganya amat memeras. Lilin dan obor menjadi penerangannya karena tarif listrik yang terus meroket. Dahulu, mereka para penguasa titahkan konversi minyak tanah ke gas, namun kini subsidi gas siap dicabut demi perut keji para mafia di negeri zamrud khatulistiwa. Zalim!
Mau sampai kapan kita hanya berdiam diri tontonkan amanat penderitaan rakyat? Mau sampai kapan agent of change dan social control hanya terkonsep tanpa aktualisasi nyata? Mau sampai kapan konsep amar ma'ruf nahi munkar hanya terpatri di hadits nabi sekedar simbolisasi islami? Jangan lupakan jargon perjuangan engkau wahai para mahasiswa! "Duduk tertindas atau bangkit melawan, sebab mundur adalah pengkhianatan!"

Kenakanlahlah almamatermu entah kuning, biru, coklat, dongker, merah, hijau, dan sebagainya. Jangan segan almamatermu tertindas, kotor, robek, basah bahkan lusuh sekalipun. Karena ia akan jadi saksi bisu di dunia dan saksi hidup di yaumil akhir untuk berbicara dan katakan "Kamu yang mengenakanku di hari itu adalah hamba Tuhan, yang sungguh benar-benar syahid!"

Bergeraklah!
Hidup Mahasiswa!
Previous
Next Post »

Berkomentarlah dengan sopan. ConversionConversion EmoticonEmoticon