Search This Blog

Pertemuan di Kampus Syahid

http://kabartangsel.com/wp-content/uploads/2013/01/UIN-Syarif-Hidayatullah-Leading-Toward-Research-University.jpg

Pagi terbangun kala matahari masih tersipu malu untuk muncul menampilkan kegagahannya. Namun kumandang azan terdengar begitu keras dari kamar istanaku. Kokok ayam tetanggaku dari kandangnya membangkitkanku dari perebahan badan di kasur ini. Lalu ku kumpulkan nyawaku dengan menarik nafas begitu dalam, masih terasa dingin udara akibat hujan semalam suntuk. Ku beranjak dari kasur lalu menuju kamar mandi untuk mengambil air wudhu guna sembahyang subuh berjamaah di musala RT sebelah.

"Ini Faris sarapanmu nak."

Suara seorang yang begitu ikhlas membesarkanku menyuguhi sarapan untukku. Perempuan paruh bayah yang selalu berjuang tanpa pamrih, laksana oase di tengah gurun yang begitu terik. Dialah ibuku, sosok yang paling aku cintai.

"Iya mah." sahutku.

"Ini sarapanmu nak, nasi goreng. Ada susu juga ini nanti diminum ya. Nanti awal kuliah kan harus sehat dan kuat dong!", ujarnya penuh semangat.

"Iya mah Faris santap nih ya", sahutku tersenyum.

Kuparkirkan motor kesayanganku di parkiran ini. Begitu banyak motor tengah berjejeran rapi, dari motor tua sampai motor muda. Kutaruh kartu parkirku di kantung jeans belakangku. Melangkahkan kaki menuju gedung yang akan menjadi singasana ilmu untukku. Tak pernah terbayangkan sebelumnya bahwa akan menjadi mahasiswa di sini. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang akrab disapa kampus Syahid. Bangunan yang begitu kokoh menjulang nampak megah di antara kerumunan semrawut ibukota. 

"Maaf kak, gedung FSH di sebelah mana?", tanya seorang perempuan yang terlihat sepantaranku namun memanggilku dengan 'kak'. Jilbab yang dipakai berwarna hijau, wajahnya ternyata begitu cantik dan manis dengan muka yang rada kebingungan. Membuatku terbengong akan pertanyaannya.

"Kak, gedung FSH di sebelah mana?", tanyanya lagi.

"Ohh, gedung Fakultas Syariah dan Hukum. Di sebelah sana". (kutunjukk ke arah utara). Itu gedung aku juga, jangan panggil kak ya, soalnya aku juga maba di sini, maba FSH juga". Sahutku dengan sedikit tersenyum.

"Ohh iya maaf. Nama kamu siapa?", tanyanya dengan sedikit malu. Kulihat lagi betapa cantiknya perempuan satu ini. Perjumpaan di awal September yang buatku bergairah di kampus UIN.

"Namaku Sufyan Alfarisi, biasa dipanggil Sufyan". jawabku pendek.

"Namamu siapa?", aku balik bertanya.

"Namaku Fiazka Aulia", jawabnya dengan senyuman 2 cm gigi putihnya.

"Kamu asal dari mana?", tanyaku sembari berjalan menuju gedung FSH.

"Aku asal dari Bekasi, tapi ngekos di daerah Jurangmangu. Kamu dari mana?"

"Ohh kalo aku orang sini, daerah Cipadu, Tangerang."

"Ohhh yang banyak bahan ya? hahaha". Jawabnya tertawa lepas.

"Iya emang bener. Hahaha". Aku ikutan tertawa dengannya.

"Ehh kamu aku tinggal ya, cari sendiri ruangan jurusanmu. Aku nanti aja ke toilet dulu".

"Ohhyaudah. Duluan ya"

"Iya hati-hati Fi".

"Iya Suf."

Bersambung..............
Previous
Next Post »

Berkomentarlah dengan sopan. ConversionConversion EmoticonEmoticon