Masalah Daulah Islamiyah di Irak dan Syam (ISIS)
Semenjak
Amerika Serikat kirim agresi militernya dan menjatuhkan hukuman mati
untuk Saddam Husein Rakyat Irak terbelenggu dalam penindasan.
Wanita-wanita dipenjara & diperkosa tentara AS, lelaki &
anak-anak banyak dibunuh, harta mereka dirampas, ladang minyak dikuasai
dan ini berlangsung sampai 15 tahun bahkan setelah AS hengkang mereka
buat Tentara Boneka dari tentara Irak & polisi Irak Akhirnya
kekejaman dilanjutkan Pemerintah & Aparat di Irak, dimana saat itu
Dunia Islam saat agresi AS di Irak, dimana PBB, dimana Arab Saudi,
dimana Yaman, dimana Jordania, dan dimana Indonesia, saat Irak di Zalimi
oleh AS dan Pemerintahan Boneka.
Akhirnya
timbul pemberontakan lahirlah kelompok-kelompok militan . Yang dulu aparat membunuh rakyat. Kini aparat ditangkap, disembelih di jalan-jalan
oleh kelompok-kelompok militan mereka incar para Pemerintah Boneka
sekutu-sekutu AS dan mengambil Ghanimah dari sisa perlawanan.
Hal
serupa ternyata terjadi di Suriah Rezim Bassar al-Assad yang zalim,
Rezim Bassar pun membunuh menangkap dan memperkosa Rakyat Suriah
sendiri. Lalu lahirlah kelompok perlawanan disuriah, al hasil dari
kelompok kelompok militan ini mulai terbentuk Dewan Syuro Jihad yang
menjadi Cikal Bakal lahirnya ISIS maka ISIS lahir dengan kekuatan besar
mencakup Irak & Suriah.
Terhadap
fenomena ISIS (Islamic State of Iraq and Syria) yang sedang ramai
diberitakan saat ini, Habib Rizieq juga mengajak untuk bersikap adil dan
tidak menghukumi sebelum tahu permasalahannya. "Saya tidak mendukung
ISIS, dan saya juga tidak berani mencela ISIS. Tapi saya ingin mengambil
pelajaran dari fenomena ISIS," kata Habib.
Sebelum
menilai ISIS, kata Habib Rizieq, kita mesti tahu dulu bagaimana latar
belakang masalahnya. Saat Irak di pimpin oleh Presiden Saddam Hussein,
Amerika menyerang Irak. Tidak hanya Amerika, 40 negara lain juga ikut
bekerjasama menyerang Irak. Mereka gulingkan Saddam Hussein, mereka
ambil minyaknya, mereka porak-porandakan Iraq, dan mereka taruh
pemerintahan boneka disana.
Akhirnya
yang terjadi sendi-sendi tata negara Irak rontok, pemerintahan Irak
rusak, lalu di mana-mana di negeri Irak terjadi kerusuhan. Suku perang
antar suku, golongan perang antar golongan, kota perang antar kota,
komandan perang lawan komandan lainnya, dan dimana- mana terjadi
kezaliman. Bahkan oknum-oknum tentara Irak, oknum- oknum polisi Irak
banyak yang berbuat zalim kepada rakyat. Tentara-tentara Amerika perkosa
wanita-wanita Irak, mereka membunuhi rakyat Iraq.
Jutaan
orang terbunuh akibat kezaliman yang terjadi. Anak-anak menyaksikan
langsung bagaimana bapaknya disembelih, mereka juga melihat bagaimana
ibunya diperkosa, mereka merasakan bagaimana harta benda rumahnya
dirampas. Dan itu semua berlangsung selama 15 tahun. "Dan ketika semua
itu terjadi, Saudi dimana? Quwait dimana? Bahrain dimana? Yaman, Mesir
dimana? Dan Indonesia dimana? Semua tidak mau angkat bicara, semua diam,
takut dengan Amerika. Masya Allah.." ungkap Habib Rizieq.
"Amerikalah
yang mengacak-acak Irak. Berapa banyak perempuan Irak yang ditangkap di
jalan, dimasukkan ke penjara Abu Ghraib, penjara paling manakutkan di
Irak. Dan setiap hari mereka diperkosa oleh tentara Amerika. Begitu
Amerika pulang, kebiadaban itu terus berlanjut oleh tentara-tentara dan
polisi-polisi Irak. Disaat terjadi itu semua, kemana kita?Kenapa kita
tidak datang menolong mereka? Kenapa kita tidak suarakan penderitaan
mereka? 15 tahun mereka dizalimi dan kita diam," ujarnya.
Dijelaskan
Habib, setelah 15 tahun kezaliman berlangsung, mereka mulai membela
diri dengan membuat kelompok-kelompok jihad. Ada yang anggotanya 50
orang, ada yang 100 orang, ada juga yang 1000 orang. Dan salah satunya
ISIS ini. Setelah mereka menyusun kekuatan, lalu mereka serbu
sarang-sarang tentara, setelah mereka serbu mereka rampas senjatanya,
mereka juga menyerbu kantor-kantor polisi negara dan mereka mulai
melakukan perlawanan. "Dan yang peristiwa terbesar adalah yang kemarin
yang bikin gempar dunia, mereka serbu kota Mosul kota kedua terbesar
setelah Baghdad. Mereka tangkap tentara-tentara Irak mereka tangkap
polisi-polisi Irak yang mereka vonis sebagai antek Amerika, yang
memperkosa perempuan- perempuan mereka, yang membunuh keluarga mereka.
Begitu mereka tangkap, 1700 orang di eksekusi mati ditengah kota. Ini
yang membuat dunia gempar. Ya mereka memang kejam, ya katakan mereka
zalim, ya memang brutal. Tapi kebrutalan itu tidak lahir begitu saja,
kebrutalan itu lahir dari kezaliman yang mereka alami selama 15 tahun.
Itulah yang terjadi di Iraq," jelas Habib Rizieq.
Karena
itu, kata Habib Rizieq, yang dapat kita ambil pelajaran ialah jika
tidak ingin muncul kelompok-kelompok seperti ISIS di Indonesia, gampang
caranya. Tegakkan saja keadilan. Rakyat Indonesia jangan dizalimi,
tanahnya jangan dirampas, tentara dan polisinya harus bersikap baik,
baik kepada ulama juga kepada rakyat. Jadilah pemerintahan yang adil,
kesejahteraan diperhatikan, pendidikan dan kesehatan rakyat
diperhatikan, korupsi diberantas, tampat maksiat semua ditutup, dan
jangan biarkan Islam dihina oleh siapapun.
"Tetapi
jika pemerintah zalim. Korupsi dibiarkan, rakyat miskin makin miskin,
kemunkaran dibiarkan, minuman keras judi pelacuran dilegalkan, homo
lesbi dibiarkan, pornografi dibiarkan, aliran sesat dibiarkan, tanah
rakyat dirampas, tentara zalim, polisi membunuhi rakyat, main culik main
bunuh seperti yang dilakukan densus 88, kezaliman dimana-mana maka
jangan salahkan rakyat jika nantinya muncul gerakan-gerakan perlawanan,"
tegas Habib Rizieq.
Jadi
kembali terkait ISIS, jangan percaya media sekuler karena tidak semua
diberitakan. Disaat mereka membebaskan tahanan di penjara Abu Ghraib
atau disaat mereka disambut bak pahlawan oleh masyarakat Mosul itu tidak
diberitakan.
"Kita
harus adil, apa-apa yang buruk dari ISIS katakan buruk dan apa yang
baik katakan baik. ISIS terlibat perang antar mazhab itu buruk,
berselisih dengan kelompok jihad yang lain itu buruk, menghancurkan
makam para wali dan para nabi itu buruk, membunuh ulama ahlusunnah yang
tidak mendukung mereka itu buruk, kita harus tolak itu semua. Tapi ISIS
ingin menegakkan khilafah itu bagus, ingin menerapkan syariat Islam itu
bagus, dan ISIS ingin melawan Amerika juga itu bagus," pungkas Habib
Rizieq.
Habib
Rizieq berkata: Kalau Indonesia tidak mau ada ISIS di negeri ini
caranya mudah: jangan berbuat zalim,jangan menindas umat Islam, dan
biarkan umat Islam Menjalankan Syariatnya, karena apabila pemerintah
Indonesia Zalim terhadap umat Islam mungkin nanti Kalian (Tentara,
Polisi & Pemerintah red) bisa ditangkap dan disembelih di jalan-jalan .
Jangan
takut-takuti umat soal ISIS, berkaca sendiri bagaimana sikap anda
terhadap umat Islam. Biar seperti apapun ISIS tetap Islam dan ISIS
saudara muslim kita.
sumber: fpi.or.id
sumber: fpi.or.id
Berkomentarlah dengan sopan. ConversionConversion EmoticonEmoticon